Sabtu, 14 Juli 2012

Biografi Mahatma Gandhi


Hampir semua orang di dunia ini mengenal sosok bernama Mahatma Gandhi. Walaupun beliau tidak pernah mendapatkan nobel perdamaian, namun jasanya untuk perdamaian dunia tidak diragukan lagi. Sifat paling utama dari sosok seorang Mahatma Gandhi adalah, beliau sangat tidak menyukai kekerasan, apapun bentuknya.
Mahatma Gandhi lahir pada tanggal 2 oktober 1869 di salah satu daerah India, Gujarat. Banyak orang di dunia memang lebih mengenal beliau dengan nama Mahatma Gandhi yang dalam bahasa Sansekerta berarti “jiwa agung”, namun nama aslinya adalah Mohandas Karamchand Gandhi. Mahatma Gandhi dibesarkan di sebuah keluarga yang memiliki pemikiran konservatif. Keluarganya memiliki hubungan dengan penguasa Kathiawad di India.

Beberapa dari mereka bekerja pada pemerintah. Sepanjang hidupnya digunakan untuk menegakkan perdamaian, sayang usaha tersebut harus terhenti pada 30 januari 1948. Pada tanggal tersebut, Mahatma Gandhi menghembuskan nafas terakhirnya di New Delhi, India, akibat pembunuhan oleh seorang hindu fanatik yang menganggap beliau terlalu memihak pada kaum muslim. Peristiwa tersebut hanya berselang dua minggu setelah penandatanganan perjanjian damai oleh pihak tentara Inggris dalam upaya membebaskan India dari belenggu perjajahan Britania Raya. Padahal seperti diketahui banyak orang, beliau adalah sosok pengagum dan sangat menghargai berbagai aliran kepercayaan, baik Islam, Hindu, maupun Kristen.



Awal perjuangan Mahatma Gandhi bermula dari Afrika. Saat itu beliau baru saja menyelesaikan studi hukum nya di Universitas College, London. Sebenarnya Mahatma Gandhi setelah lulus kuliah telah mendirikan sebuah lembaga bantuan hukum di India, namun rakyat India tidak terlalu memanfaatkan lembaga tersebut. Di Afrika, tepatnya Afrika Selatan, beliau menjadi salah satu pemerhati bahkan korban apartheid. Beliau banyak mendapatkan perlakuan diskriminatif, terutama menyangkut soal ras. Oleh karena itu, Mahatma Gandhi memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik dengan mendirikan gerakan non-kekerasan. Beliau berada di negara tersebut sekitar 20 tahun. Gerakannya banyak diinspirasi oleh pemikiran penulis asal Rusia, Leo Toistoy. Saat perang Boer berlangsung, Mahatma Gandhi berperan sebagai “penyelamat”. Beliau mendirikan tenda khusus untuk perawatan kesehatan. Setelah merasa misi nya di Afrika Selatan selesai, beliau memutuskan kembali ke negara asalnya, India.
Di India, Mahatma Gandhi berjuang keras demi mewujudkan kemerdekaan negara tersebut. Namun setiap tindakannya dilakukan dengan cara halus atau tanpa kekerasan. Seperti telah disebutkan di awal, beliau sangat membenci kekerasan. Beliau menjadi penyemangat utama rakyat untuk melawan penjajah. Beliau menanamkan keyakinan pada rakyat India bahwa yang berhak mengurus serta mengatur tanah India adalah rakyat India sendiri. Beliau menggunakan istilah Satyagraha yang berarti “kebenaran dan keteguhan pada seluruh masyarakat India” untuk mengobarkan semangat rakyat. Mahatma Gandhi sering mengatakan bahwa nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yaitu berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa). Gerakan tersebut mulai gencar dilakukan oleh Mahatma Gandhi setelah Perang Dunia 1. Gerakan tersebut benar – benar mendapatkan dukungan penuh dari hampir seluruh rakyat India pada tahun 1919.
Dalam menjalankan misinya tersebut, beliau juga menggunakan strategi ekonomi. Mahatma Gandhi memboikot barang – barang produksi Inggris lalu membangun perekonomian India secara mandiri meskipun hasilnya tidak terlalu besar.
Pada tahun 1947 India menjadi negara merdeka, namun terpecah menjadi 2, India dan Pakistan. Mahatma Gandhi tidak setuju dengan hal tersebut. Beliau percaya bahwa manusia dari segala agama mempunyai hak yang sama untuk hidup bersama secara damai di dalam satu negara. Namun di India saat itu, yang notabene rakyatnya berlatar belakang suku dan agama berbeda. yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak rakyat yang menginginkan agar para pemeluk agama Hindu maupun Islam memiliki negara sendiri.
Perjuangan yang beliau lakukan menjadi inspirasi bagi koloni – koloni Inggris lainnya untuk berjuang mendapatkan kemerdekaan. Saat koloni – koloni tersebut telah terpecah, terbentuklah sebuah persemakmuran.
Setidaknya ada sepuluh ajaran Mahatma Gandhi yang cukup dikenal oleh dunia.
1. Change Yourself
“You must be the change you want to see in the world.” Kau sendiri mesti menjadi perubahan seperti yang kauinginkan terjadi dalam dunia ini
2. “Nobody can hurt me without my permission.” = Tak seorang pun dapat menyakitiku bila aku tidak mengijinkannya.
3. Forgive and Let it Go.
“The weak can never forgive. Forgiveness is the attribute of the strong…. An eye for eye only ends up making the whole world blind.” Artinya, Seorang lemah tidak dapat memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanyalah ada pada mereka yang kuat…… Bila pencungkilan mata dibalas dengan mencungkil mata, maka seluruh dunia akan menjadi buta.
4. Without Action You aren’t Going Anywhere. “An ounce of practice is worth more than tons of preaching” Satu ons tindakan lebih baik dari pada berton-ton dakwah.
5. Take care of this moment.
“I do not want to foresee the future. I am concerned with taking care of the present. God has given me no control over the moment following.” Aku tidak tertarik untuk melihat apa yang dapat terjadi pada masa depan. Aku tertarik dengan masa kini. Tuhan tidak memberiku kendali terhadap apa yang dapat terjadi sesaat lagi.
6. Everyone is Human.
“I claim to be a simple individual liable to err like any other fellow mortal. I own, however, that I have humility enough to confess my errors and to retrace my steps.” Aku hanyalah seorang manusia biasa yang dapat berbuat salah seperti orang lain juga. Namun, harus kutambahkan bahwa aku memiliki kerendahan hati untuk mengakui kesalahan-kesalahanku dan memperbaikinya.
7. Persist.
“First they ignore you, then they laugh at you, then they fight you, then you win.” Awalnya, mereka meremehkanmu, kemudian mereka menertawakanmu, dan melawanmu, lalu engkau keluar sebagai pemenang.
8. See the Good in People and Help Them.
“I look only to the good qualities of men. Not being faultless myself, I won’t presume to probe into the faults of others”. Aku hanya melihat sifat-sifat baik di dalam diri sesama manusia. Karena, diriku sendiri tidak sepenuhnya bebas dari keburukan, maka aku tidak membedah orang lain untuk mencari keburukan mereka.
“Man becomes great exactly in the degree in which he works for the welfare of his fellow-men”. Manusia menjadi besar selaras dengan kebaikan yang dilakukannya bagi sesama manusia.
“I suppose leadership at one time meant muscles; but today it means getting along with people” .Barangkali otot menjadi tolok ukur bagi kepemimpinan pada masa lalu. Sekarang, tolok ukurnya adalah hubungan dengan sesama manusia.
9. Be Congruent, be Authentic, be Your True Self.
“Happiness is when what you think, what you say, and what you do are in harmony.” Keselarasan antara apa yang kaupikirkan, apa yang kauucapkan dan apa yang kaulakukan – itulah kebahagiaan.
“Always aim at complete harmony of thought and word and deed. Always aim at purifying your thoughts and everything will be well.” Jadikanlah keselarasan antara pikiran, ucapan, dan tindakan sebagai tujuanmu. Jadikanlah pemurnian pikiran sebagai tujuanmu – maka semuanya akan beres.
10. Continue to Grow and Evolve.
“Constant development is the law of life, and a man who always tries to maintain his dogmas in order to appear consistent drives himself into a false position.” Perkembangan terus-menerus itulah hukum alam. Seseorang yang ingin bertahan dengan dogma-dogma (lama) untuk menunjukkan konsistensi diri, sesungguhnya berada pada posisi yang salah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar